Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 19:49:37【Sehat】232 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(28385)
Sebelumnya: TNI AL benarkan satu pecatan prajurit terlibat penyekapan di Tangsel
Selanjutnya: Menyambut penerbang dari bumi utara
Artikel Terkait
- Rayakan 80 tahun perangi kelaparan, FAO gelar pameran global di Roma
- BGN: Makan Bergizi Gratis capai 38,5 juta penerima jelang akhir 2025
- Nikita keberatan terhadap vonis empat tahun & denda Rp1 miliar
- Pelatihan penjamah Makan Bergizi Gratis di Palu
- PBB siapkan rencana bantuan besar untuk Gaza usai gencatan senjata
- Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG
- Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir
- Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat
- PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan
- Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan
Resep Populer
Rekomendasi

Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah

Kiat mengonsumsi ramen dengan pilihan lebih sehat

Wali Kota Semarang pastikan penanganan banjir optimal

Kereta Api di Daop 7 ikut terdampak akibat banjir di Semarang

Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan

SPPG Asei Besar layani 35 sekolah wilayah pesisir Kabupaten Jayapura

5 jenis makanan yang bisa mengandung zat akrilamida berbahaya

Menyantap makan malam sambil jelajahi wahana berhantu